I Like You, Kwon! [Chapter 4]

TITLE : I LIKE YOU, KWON!

Original Fan Fiction in Chinese by yajfeng (小爱) of Baidu
English translation/revision/editing by twilightelusion@soompi
Indonesian translation/editing by mylittlecozyspace.wordpress.com

FF ini aslinya pake bahasa China, trus di translate ke English. Tapi versi English-nya sudah lumayan beda dari yang asli. Soalnya sebagian besar jalan ceritanya dirubah sama translator English-nya. Nah, lucky me! aku di kasih izin buat translate FF itu lagi ke Bahasa Indonesia. Dan dapat izin baru tuk edit2 jalan ceritanya..
Semoga semuanya bisa suka yah… ^^

Kalo kalian mau liat English version dari FF ini, kalian bisa lihat disini :

Fanfiction English Version

CHAPTER 4

2 MINGGU KEMUDIAN, SHOOTING WGM

Ga In sudah seminggu keluar dari rumah sakit. Hari ini pertama kalinya dia kembali bekerja. Dia berangkat ke lokasi shooting WGM sangat pagi. Begitu dia sampai di lokasi shooting, Ga In menemui semua kru WGM dan meminta maaf karena penundaan shooting WGM beberapa minggu.

“Omo, uri Ga In sudah sehat? Shooting hari ini, fighting!” PD-nim dan kru menyambutnya dengan hangat. Ga In tersenyum bahagia. Dia sangat senang bekerja dengan orang-orang ini. Ga In pun berjalan ke ruang gantinya bersama Kwonnie.

“Dan orang ini yang benar-benar membuatku menikmati program ini..” batin Ga In. dia mendekati Kwonnie yang sedang tertidur dengan earphone-nya. Dia kembali mengingat kejadian di rumah sakit beberapa hari lalu.

Tiba-tiba wajahnya terasa panas. Dia tahu mukanya sekarang pasti sangat merah. Ga In menatap Kwonnie lekat-lekat.

Merasa ada yang memperhatikannya, Kwonnie terbangun. Dia duduk dan meregangkan otot-ototnya. Dia menoleh dan melihat Ga In yang berdiri, terlihat sangat cantik dengan blush on nya yang merona. Dia melihat Ga In yang tersenyum malu lalu menatap matanya. Denga cepat Ga In melihat kea rah lain. Kwonnie tersenyum lebar. Dia sangat menikmati perasaannya ini.

“Yeo bo~~ kau sedang apa, berdiri seperti patung di sana? Gwencana?” mengingat Ga In yang baru sembuh, Kwonnie jadi khawatir

Mendengar suara Kwonnie, menyadarkan Ga In dari lamunannya. “Gwencana..” Ga In pun masuk ke ruang gantinya untuk bersiap-siap shooting.

“Hari ini kita kemana?” Tanya Ga In pada PD-nim.

“Noona, tidak usah banyak Tanya. Kau akan tahu begitu kita sampai disana.” Mereka pun naik ke mobil Kwonnie dan keluar dari stasiun TV.

“Noona, kau suka lagu apa?” Tanya Kwonnie. Mobil yang cukup luas itu membuat jarak yang lumayan besar antara mereka dan membuat mereka sedikit kaku. Kwonnie sebenarnya khawatir dengan kesehataan Ga In tapi dia tidak berani menanyakannya karena shooting sudah dimulai.

“Na? Aku ini fans-nya boss mu! Kau punya cd-nya?” jawabnya dengan semangat. Ga In mencari-cari cd yang dia inginkan di koleksi Kwonnie.

Lagu JYP diputar sepanjang perjalanan. Tidak lama, mereka sampai di tujuan.

Ga In melihat keluar begitu mobil berhenti. “Kita dimana?”

Kwonnie tidak menjawabnya dan langsung turun dari mobil. Setelah membukakan pintu untuk Ga In, mereka berjalan masuk ke ruangan itu. Perlahan mereka membuka pintunya.

“Omo. Annyeonghaseyo.” Sapa Kwonnie dan Ga In pada Jaejung dan Uee yang sudah sampai lebih dulu. Mereka berjalan mendekati Jaejung dan Uee yang berdiri di panggung.

Ga In mendekati Uee. Mereka makin dekat sejak episode wamil beberapa minggu lalu. “Hyung, hari ini kita akan melakukan apa?” Tanya Kwonnie sambil memeriksa barang-barang di atas meja.

Jaejung tersenyum kecil. “Hari ini kita akan bertanding olahraga. Sebentar lagi, dua pasangan yang lain akan datang.”

Ga In menatap Kwonnie. “Dua? Jungeum onnie dan siapa?”. Tampaknya Uee juga tidak tahu apa-apa masalah rencana suaminya itu.

Tidak lama, Yongjun dan Jungeum sampai di tempat itu. Ketiga pasang itu asyik mengobrol sambil menunggu satu pasang lagi yang masih jadi misteri. Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka.

“Ya! Ong Ong Seul Ong!” jerit Ga In begitu melihat Seul Ong masuk. Kwonnie menatap Ga In, kesal.

Seul Ong berjalan mendekati mereka. “Annyeonghaseyo.” Sapanya, masih dengan senyumnya yang khas. Dia tidak berani menatap mata Kwonnie langsung.

Hari itu, Seul Ong di pasangkan dengan artis pendatang baru bernama Lee Sungmin. Walaupun mereka baru pertama kali bertemu, tapi hubungan mereka cukup dekat. Mereka bisa bergaul dengan cepat.

Selama pertandingan, Seul Ong berusaha menutupi kekakuannya dengan Kwonnie. Mengingat acara ini akan ditonton semua warga Korea.

FLASHBACK: 2 MINGGU LALU

2AM DORM

Begitu memastikan Ga In sudah terlelap dan dia baik-baik saja, Kwonnie kembali ke dorm-nya. Dia harus menemui managernya lebih dulu untuk menjelaskan alasannya meninggalkan lokasi shooting tanpa memberitahu managernya. Dia tidak menjelaskan semuanya denga benar. Dia hanya bilang kalau terjadi sesuatu dengan keluarganya. Manager Min tidak curiga padanya, karena dia tahu kalau Kwonnie sangat dekat dengan omma-nya. Dia pun tidak bertanya lebih banyak, tapi dia cukup khawatir padanya.

Seul Ong sedang duduk di ruang tengah, menatap tivi. Pikirannya sama sekali tidak tertuju pada acara-acara di tivi. Dia menunggu Kwonnie pulang dari rumah sakit. Tatapan Kwonnie saat melihatnya di lift tadi kembali terlintas di benaknya. Dia menghembuskan napasnya dengan berat begitu dia mendengar pintu yang terbuka. Sudah pasti kalau itu Kwonnie, karena member lainnya sudah tertidur.

“Kau sudah pulang.” Seul Ong menoleh dan melihat Kwonnie.

Kwonnie berjalan ke ruang tengah. Dia yang biasanya santai saat dia berada di dorm bersama membernya, khususnya Seul Ong, lenyap entah kemana. Dia tampak seperti bersiap untuk pertandingan.

“Bagus. Kau masih bangun. Aku harus bicara denganmu.” Kwonnie berusaha keras menjaga volume suaranya. Berusaha mengontrol dirinya.

Seul Ong yang sudah menduga apa yang akan terjadi, tetap tenang dan tidak terpancing. Dia menatap Kwonnie tanpa mengatakan apapun. Tapi Kwonnie tahu kalau dia mempersilahkannya untuk bicara.

“Aku tidak akan bertele-tele. Aku akan langsung pada intinya. Hyung, kau menyukai Ga In?” dia melihat Seul Ong yang mengalihkan pandangannya dan melanjutkan.

“Hari itu, saat kita bertemu dengan BEG noona di belakang panggung, kau pasti tahu kalau Ga In sedang tidak sehat. Aku tahu kalau kau adalah teman baiknya dan selalu menjaganya dengan baik. Tapi cara kau memperhatikan Ga In sangat berbeda dengan perhatianmu pada wanita lain. Kau setuju menjadi MC di studio karena kau tahu kalau aku dipasangkan dengan Ga In di WGM, kan?” Kwonnie melemparkan pertanyaan-pertanyaan yang sudah lama dia simpan di kepalanya pada Seul Ong.

“Ya.” Hanya satu kata itu yang keluar dari mulut Seul Ong. Dia tidak mau mengelak lagi. Kenapa harus menyangkalnya kalau itu benar.

“Jadi kau sedang mengejarnya?” kekesalan Kwonnie makin memuncak saat mendengar Seul Ong menjawab dengan santai dan singkat

“Dia tidak tahu ataupun menyadari hal ini. Baginya aku hanya seorang sahabat dan seorang oppa.” Seul Ong berhenti dan menatap Kwonnie saat dia melanjutkan kata-katanya.

“Aku tidak butuh untuk menjadi pacarnya. Yang aku inginkan hanya ingin berada di sisinya, menjaganya, dan selalu ada saat dia membutuhkan aku. Kalau dia sudah menemukan seseorang yang dia cintai dan ingin hidup bersamanya suatu hari nanti, aku akan merestui mereka.” Jelas Seul Ong jujur.

“Kalau begitu, kau harus mundur dan jangan pernah memberitahunya perasaanmu padanya. Jangan muncul diantara kami. Karena satu-satunya orang yang akan memberinya kebahagiaan adalah – AKU! Kalau kau muncul ditengah-tengah kami..” Kwonnie benar-benar serius. Kwonnie dipaksa mengakui perasaannya pada Ga In. dia tidak bisa menutupinya lagi. Dia merasa lega begitu mengeluarkan isi hatinya. Dia benar-benar relax saat itu.

Seul Ong sudah tahu kalimat terakhir dari Kwonnie. Dia tahu Kwonnie serius dengan kata-katanya. “Babo, dia bahkan tidak menyadari perasaannya yang sebenarnya sampai saat ini.” Batin Seul Ong. Tapi begitu melihat Kwonnie yang masih sangat polos, Seul Ong ragu apa dia bisa mempercayakan Ga In pada pria ini.

“Baiklah. Kalau kau benar-benar bisa memberikan kebahagiaan padanya, aku janji aku tidak akan menganggu. Tapi kau bisa menjamin apa padaku?” Tanya Seul Ong pada Kwonnie dengan pelan.

“Beri aku satu bulan. Aku akan buktikan padamu bahwa aku adalah kebahagiaan untuk Ga In.” Ekspresi Kwonnie saat itu persis saat Seul Ong pertama kali bertemu Kwonnie. Dia tahu tatapan itu, dia kembali teringat wajah Kwonnie selama 8 tahun selama training di JYPE. Dia tahu Kwonnie sangat serius saat ini.

“Jo Kwon, aku hanya akan mengatakan ini satu kali jadi dengarkan baik-baik. Aku mencintai Ga In dan aku selalu menjaganya seperti adikku sejak dia masih 15 tahun. Aku tidak akan membiarkannya terluka. Aku berjanji padamu selama satu bulan ini, aku tidak akan melakukan apapun. Tapi, kalau dalam satu bulan ini, aku melihat kau menjadi penyebab Ga In sedih atau kau tidak bisa memberinya kebahagaiaan yang dia inginkan, jangan salahkan aku kalau aku ikut campur dan merebutnya darimu.”

“Oke.” Kwonnie menatap mata Seul Ong dan menjawab tanpa keraguan. “Aku adalah kebahagiaan Ga In.” batinnya pada dirinya sendiri lalu pergi meninggalkan Seul Ong dan kembali ke kamarnya.

Seul Ong melihat punggung Kwonnie yang berjalan ke kamarnya. Dia sedih karena harus melepaskan Ga In sekarang karena anak laki-laki yang sudah menjadi temannya di 2AM selama kurang lebih 3 tahun akhirnya sudah menjadi pria dewasa. “Kwonah, aku mohon, lakukan yang terbaik. Aku percaya padamu.”

END OF FLASHBACK

KEMBALI KE LOKASI SHOOTING WGM

Pertandingan terakhir sudah selesai. Berkat Kwonnie yang berusaha kuat mengalahkan Seul Ong dan berlari dengan kencang walaupun perutnya tidak sehat saat itu.

Seul Ong sama sekali tidak mendekati Ga In. Hanya sekedar menyapa dan bicara saat shooting.

“Kamsahamnida.” Para couple menunduk pada para kru. Akhirnya shooting hari itu berakhir. Kwonnie mendekati Ga In. “Noona, aku antar kau pulang yah.” Kwonnie tersenyum menunggu jawaban Ga In.

“Arasseo.” Ga In mengangguk. Tapi dia tampak tidak tenang. Dia terus menoleh mencari seseorang. “Jamkamman. Aku mau bicara dulu dengan Ong oppa. Kau tunggu di mobil saja.” Ga In menatap Kwonnie.

Kwonnie tidak bias menolaknya dan hanya mengangguk pasrah. “Apa lagi sih? Kenapa dia mencari Seul Ong?” batin Kwonnie sambil berjalan ke parkiran. Kecemburuannya kembali muncul.

Sementara itu, Ga In berlari ke arah Seul Ong yang masih asyik mengobrol dengan Sung Min. “Oppa, aku mau bicara berdua denganmu.” Ga In sama sekali tidak melihat Sung Min. Dia sudah cukup kesal padanya karena dia selalu mengalahkan Ga In di pertandingan tadi.

Seul Ong menatap Ga In lalu Sung Min bergantian. Sung Min balik menatap Seul Ong sembari tersenyum. “Aku tunggu di sini.” Ujarnya kalem. “Keure. Jamkamman.” Seul Ong mengikuti Ga In berjalan ke tempat yang tidak begitu jauh.

“Oppa, sejak kapan kau jadi akrab dengan aktris baru itu?” Tanya Ga In begitu mereka berhenti. Dia tahu kalau dia tidak seharusnya melakukan itu. Tapi dia masih belum rela membagi perhatian Ong oppanya dengan orang lain.

“Sudahlah, kau tidak usah memikirkan itu. Kau mau bilang apa?” Seul Ong kembali menatap Ga In, hangat. Dia tidak mau Ga In membenci orang lain.

Ga In menjentikkan jarinya, “Oh iya, aku hampir lupa. Oppa, kau mau pulang denganku dan Kwonnie?” tanyanya dengan semangat

Seul Ong berpikir sejenak kemudian menggeleng, “Ani. Aku sudah janji akan mengantar Sung Min pulan hari ini. Kau pulang saja dengan Kwon.” Jawabnya masih dengan nada tenang.

Ekspresi Ga In tiba-tiba berubah. “Terserah oppa lah.” Ga In lalu berpaling dan meninggalkan Seul Ong. “Jjalga!” teriak Seul Ong saat Ga In sudah cukup jauh.

“Semua pria itu sama saja. Tidak bisa melihat cewek cantik. Tsk!” gumamnya sembari membuka pintu mobil. Dia naik lalu memakai safe belt nya.

Kwonnie memandang Ga In heran. “Yeo Bo, kau kenapa?” tanyanya cemas. Dia kembali ingat kalau Ga In baru saja sembuh.

“Aniya. Kaja.” Ujarnya. Kwonnie pun melajukan mobilnya pelan. Tidak lama mereka berangkat, Ga In merasa mengantuk dan tertidur. Semuanya gara-gara shooting hari ini yang sangat melelahkan dan menguras banyak energinya.

“Yeo bo? Yeo bo?” Kwonnie memanggil Ga In tapi tidak ada jawaban. Dia menengok dan melihat Ga In yang tertidur. “Aku ingin mengobrol denganmu, tapi sepertinya sekarang aku harus jadi supir mu saja.”

Sepanjang perjalanan, Kwonnie menggenggam tangan Ga In. saat mereka tiba di dorm BEG, dia tidak mau membangunkan Ga In. Dia mengambil ponselnya dan menelpon Narsha untuk membantunya membuka pintu. Dia keluar dari mobil, membuka pintu untuk Ga In dan menggendongnya di lengannya. Dia menggendongnya naik ke apartment BEG, masuk ke kamarnya dan membaringkan Ga In di tempat tidurnya. Sesudah menyelimuti Ga In, dia bangun dan bersiap untuk pulang. JeA dan MiRyo terus saja menggoda Kwonnie karena perhatiannya pada Ga In. Kwonnie tersenyum pada mereka, pamitan dan pergi. Tidak ada yang menyadari keanehan di wajah Narsha. Dia menoleh dan melihat Ga In yang terbaring di ranjangnya. Dia kembali ragu kalau Ga In bisa menghadapi dua pria yang menyukainya.

END OF CHAPTER 4


My Notes: Okay… mulai part ini, jalan ceritanya udah sedikit beda dari yang asli.. ehehe..
Kalo ada yang lupa tuh WGM eps brapa, cari aja eps 8. Lee Sung Min & Im Seul Ong di sediain blind date ama Jaejung..
Jangan lupa like + comment okay… ^^

Lee Sung Min

7 thoughts on “I Like You, Kwon! [Chapter 4]

  1. huwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa….h tadi’a dah seneng chapter nie keluar, eeeeeeeh mataku dikejutkan oleh piku mu!!!!!! aargh.. apaan ntu mu popo popoan ma raccoon!!!

    ea, cha jadi ngebayangin jadi ga in!! aaah.. senang’;a diperhatiin co co kereeen!!! *mupeng*
    lanjut truuuuuuuuuuuuuuuuuuuus.. next part kasih tau iiak..

  2. Hohohoho…betul2 agak melenceng ji dr chapter2 sblumx…np kesanx Ga in cmbru ma couple Ong OPPA..jgn bgtu dunk kacian Kwonnie oppa..hehehe

    • Aigooo…
      bukan bgitu jln critanya onn…
      tunggu next part mi lah…
      pokoknya Ga In pada intinya dak ada prasaan cinta ma Ong oppaku..
      Cuman anggap oppa ji.. tapii….
      nanti dijelaskan.. hehehe..

Leave a reply to dHyOnewHeenim Cancel reply